Pages

Sunday, November 11, 2007

Mesin Kedatangan Biometrik

Last week tutup satu isu kat JPJS ni.. Big boss arahkan agar JPJS menggunakan sistem biometrik menggantikan sistem punch card tradisional. Dulu, masa dier kat Bhg Sekolah, diorg guna sistem biometrik gak.. guna cap jari utk punch masuk dan punch keluar pejabat. Bhg Sekolah punya siap ader maklumat pergerakan pegawai lagi.. canggih.

So, unit TMK JPJS (aku ler tu..) pun diarahkan menguruskan permohonan dan pemasangan mesin kedatangan biometrik ni. Sejak hujung bln 7, saya dan tulip mensurvey teknologi ni serta anggaran kosnya. Then, kami buat permohonan ke Pengarah BTMK utk dptkan kelulusan perolehan ni. Alhamdulillah dapat..

Tapi maslah sangkut kat kelulusan Pegawai Pengawal la.. TP Bhg Kewangan, masa unit kewangan kami tunjuk permohonan ni, dier terus tak setuju. Dia cakap, kiter kena guna sistem punch card gak. sebsb pekeliling hanya sebut ‘mengetik kad kedatangan’.. itu cakap dier la.. Then, biler aku refer hal ni pada Achik di BTMK, anak buah achik sahkan ader pekeliling utk sistem perakam waktu elektronik iaitu Surat Pekeliling Am Bil. 1 Tahun 2004 - Penggunaan Sistem Perakam Waktu Elektronik Di Agensi-Agensi Kerajaan.

Sebenarnya cadangan penggunaan mesin kedatangan biometrik ni disokong dan juga kurang digemari oleh pegawai dan kakitangan di JPJS ni.. ye la.. biler guna cap jari, maklumat kedatangan lebih genuine.. dan tak boleh la nak pesan cap jari kiter pada officemate.. tak seperti punch card.

So, last week, isu ni tamat. Kami menerima memo dari Bhg Kewangan mengatakan “permohonan bagi perolehan Mesin Kedatangan Biometrik tidak diluluskan oleh Pegawai Pengawal.” hehehe…

Sistem Biometrik Pembuluh Darah di Jari

Teknologi pembuktian menggunakan Pembuluh Darah di Jari dari Hitachi adalah salah satu teknologi pengidentifikasian biometrik yang paling maju. Dalam biometrik, ada beberapa metode yang digunakan yang didasarkan kepada sidik
jari, selaput mata, dan suara. Namun demikian metode ini terkadang memiliki tingkat keamanan yang rendah karena fitur-fitur dalam metodenya terekspos di luar tubuh manusia dan dapat saja dipalsukan. Untuk mengatasi masalah ini Sistem Biometrik Pembuluh Darah di Jari dari Hitachi mengidentifikasi pola-pola yang ada di dalam tubuh manusia, sehingga mengurangi ketidaktepatan dan meningkatkan kehandalan dan keamanan.

Biometrik : Penggunaannya dalam pengamanan

roma, hadiwibowo. Menurut Wikipedia, biometrik berasal dari bahasa Yunani yaitu bios = hidup dan metron = ukuran, suatu ukuran pengenalan mahluk hidup yang berbasis pada tubuhnya yang unik. Dalam Teknologi Informasi, biometrik lebih sering dipakai sebagai alat otentikasi dengan cara menanalisis karakteristik tubuh manusia yang digunakan, misalnya sidik jari, retina mata, bentuk wajah, cetakan tangan, suara dan lain-lain.

Untuk penggunaan sebagai otentikasi, biometrik harus terlebih dahulu dimasukkan ke dalam data base sebuah sistem. Sidik jari biometrik seseorang hanya akan berfungsi bila sidik jari orang tersebut telah terlebih dahulu dimasukkan ke dalam database sistem, sehingga sistem dapat mengenalinya. Teknologi yang digunakan untuk masing-masing jenis biometrik tentunya berlainan, beberapa telah dapat dilakukan dan dapat ditemui di pasaran namun beberapa masih dalam tahap penelitian.

Biometrik adalah identitas manusia yang unik, tetapi biometrik bukanlah sesuatu yang dapat dengan mudah dirahasiakan. Kita sulit menyembunyikan biometrik yang kita punyai. Biometrik juga tidak dapat memperbaiki kesalahan yang telah terjadi, sekali biometrik kita dicuri, tidak ada cara untuk mengamankannya kembali. Tidak mungkin manusia mengubah sidik jarinya, karena sidik jarinya itu telah dicuri orang lain dan digunakan untuk melakukan kriminalitas, misalnya.

Biometrik sangat sulit dipalsukan, membutuhkan keahlian khusus dan biaya yang tidak sedikit untuk memalsukan biometrik seseorang. Sulit dan mahal sekali untuk memalsukan retina mata, sidik jari atau bagian tubuh lainnya. Tetapi beberapa biometrik dapat dengan mudah dicuri, tindakan ini jauh lebih murah dan mudah daripada memalsukannya. Misalkan seorang pencuri telah mengambil gambar sidik jari seseorang untuk mengelabui sistem, sehingga pada saat gambar sidik jari tersebut discan oleh fingerprint reader sistem mengira itu adalah sidik jari yang benar. Namun pada kenyataannya untuk mengelabui sidik jari pun tidaklah mudah.

Kita dapat menggunakan biometrik untuk berbagai keperluan yang biasa, misalnya untuk membuka pintu, sebagai alat absensi, atau untuk menghidupkan mesin. Tetapi biometrik tidak dapat digunakan untuk hal-hal yang bersifat rahasia. Walaupun biometrik sangat bagus dan berguna tetapi bukanlah sebuah kunci, karena tidak dapat disembunyikan, tidak dapat dilakukan pengacakan dan tidak dapat ditingkatkan atau dihancurkan. Seperti halnya password, kita sebaiknya tidak menggunakan satu password untuk mengunci dua hal yang berbeda, juga sebaiknya tidak menyandi dengan kunci yang sama terhadap dua aplikasi yang berbeda. Dapat dengan mudah dibayangkan betapa tidak amannya penggunaan biometrik untuk hal-hal seperti itu.

Dapat disimpulkan bahwa biometrik akan berfungsi baik hanya bila sistem dapat memeriksa dua hal yaitu pertama, bahwa biometrik itu datang dari orang yang tepat, dan kedua, bahwa biometrik itu klop dengan data base biometrik yang terdapat dalam sistem. Biometrik sangat bagus sebagai pengganti PIN (personal identity number) atau pengganti tanda tangan. Tetapi perlu tetap diingat bahwa biometrik tidak dapat dirahasiakan.

300 Paspor Sistem Biometrik Terdeteksi Ganda

Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Hamid Awaluddin mengatakan, setiap warga negara Indonesia bisa mengurus paspor di 103 tempat. Namun, kata dia, sejak proses pembuatan paspor menggunakan sistem biometrik sedikitnya ditemukan 300 paspor ganda.

Menururnya, proses pengurusan paspor selama ini terlalu rumit karena harus sesuai kartu penduduk di mana diterbitkan. Dengan sistem biometrik, diberi kemudahan karena bisa mengurus paspor di 103 tempat pengurusan paspor yang tersebar di Indonesia. "Selama ini, kalau mau urus paspor harus di daerah di mana kartu tanda penduduknya diterbitkan," jelasnya.

Kelebihan sistem biometrik, menurutnya, tidak bisa lagi pengurusan paspor ganda, karena data pribadi mereka telah tercatat secara otomatis. Sebanyak 300 pengurusan paspor ganda yang berhasil dideteksi sedang diproses kelemahannya.

Paspor biometrik

Paspor biometrik atau sering disebut juga e-paspor adalah jenis paspor yang memiliki data biometrik sebagai salah satu unsur pengaman paspor tersebut. Data biometrik ini disimpan dalam bentuk chip yang tertanam pada paspor tersebut. Paspor jenis ini telah digunakan di beberapa negara, antar lain Malaysia, Amerika Serikat, Australia, Inggris, Jepang, Selandia Baru, Swedia, dan negara-negara lainnya. Data biometrik yang tersimpan pada chip ini bervariasi antar negara, namun berdasarkan standarisasi yang dikeluarkan oleh ICAO, data biometrik yang digunakan ialah data biometrik dari wajah pemegang paspor.

Berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh International Civil Aviation Organisation, data biometrik yang dianjurkan untuk digunakan adalah biometrik wajah pemegang paspor dengan biometrik sidik jari sebagai pendukungnya. Namun hingga saat ini standarisasi yang dikeluarkan oleh ICAO ini belum dapat disepakati oleh dunia internasional karena berbagai macam hal.

Saat ini Indonesia telah menggunakan data biometrik pemohon paspor sebagai salah satu unsur pengaman dalam penerbitan paspor Republik Indonesia.