Pages

Thursday, November 15, 2007

Sampel Distribusi OS di Internet

Berikut data Sistem Operasi yang mungkin bisa mewakili distribusi Sistem Operasi pengguna Internet (terutama di Indonesia). Data ini diambil dari data pengunjung portal sebuah perusahaan telekomunikasi besar di Indonesia selama periode 1 bulan kemarin. Jumlah data 0,5 juta hit lebih.

Distribusi OS

Bisa dilihat Windows tetap menjadi mayoritas OS (lebih dari 80%) yang digunakan, berturut-turut Windows XP,2000 dan 98 menjadi 3 besarnya.

Munculnya Windows CE dan 3.x.x kemungkinan berasal dari OS tersebut yang terinstall di perangkat2 embedded, seperti settop box,PDA dll.

Sementara untuk Linux, distribusi Ubuntu memang disebut sebagai distro Linux yang paling populer sekarang ini (great work Mark ! ).Moyangnya, Debian menjadi nomer dua saja. Fedora terlihat memang menjadi distro yang cukup banyak digunakan sebagai desktop, jauh bila dibanding dengan saudara tuanya RedHat.

Sementara Mandriva terpuruk di posisi ke-5 dibawah Suse yang memang cukup populer di kalangan desktop user. Bagaimana kabar Mandriva 2007 yang baru release dan cukup membuat heboh fiturnya. Mungkin penetrasinya baru bisa kita lihat 2 bulan kedepan sekaligus persaingannya dengan Ubuntu 6.10 dan Fedora Core 6

Pengguna Mac ternyata memang cukup signifikan tapi masih kalah dibanding pasukan distro Linux diatas.

Sementara Unix yang lain (BSD dan Solaris) terlihat memang bukan pilihana untuk sistem Desktop.

Symbian jelas menjadi OS yang paling banyak dipakai pada perangkat mobile (seperti misalnya HP dan PDA)

Sampel distribusi browser menyusul.

Migrasi Windows 2000 Advance Server ke Windows 2003 Server Standar Edition

Banyak jalan menuju Roma. Begitu pula dalam melakukan migrasi dari Windows 2000 ke Windows 2003. Artikel berikut ini adalah salah satu cara untuk melakukan migrasi dari Windows 2000 Advance Server ke Windows 2003 Server Standar Edition.

Dalam artikel ini, dikondisikan bahwa server lama ingin diganti sistem operasinya dari Windows 2000 Server menjadi Windows 2003 Server.

Infrastruktur dan Alat yang dibutuhkan :

  • Domain Controller disebut Server DC_LAMA
  • Domain Controller Baru disebut DC_BARU
  • Domain Controller Sementara disebut DC_SEMENTARA
  • Hardware : Server Lama dan PC untuk DC_SEMENTARA (temporer)
  • Software yang dibutuhkan :
    • Windows Server 2003 Standar Edition (Full CD)
    • Aplikasi DCDiag (dcdiag_setup) : download dari situs Microsoft
    • Aplikasi ADPREP (Gunakan sesuai dengan versi OS windows 2003 Server Anda). ADPREP digunakan untuk menyamakan versi Active Directory DC_LAMA agar sesuai dengan Active Directory Windows 2003. File tersebut ada di :
      • CD 1 Windows 2003 Std : \I386\ADPREP\
      • CD 2 windows 2003 R2 Std : \CMPNENTS\R2\ADPREP\

Langkah-langkah pengerjaan :

  • Backup DC_LAMA
  • Persiapan di DC_LAMA :
    • Jalankan ADPREP dari COMMAND PROMPT (F adalah drive CDROM):
      • F:\I386\adprep /forestprep tekan Enter atau F:\CMPNENTS\R2\ADPREP\adprep /forestprep (Windows 2003 R2)
      • Ketik tombol C dan Enter
      • Tunggu proses ADPREP sampai selesai (successfully)
      • Lanjutkan dengan perintah : F:\I386\adprep /domainprep atau F:\CMNENTS\R2\ADPREP\adprep /domainprep (Windows 2003 R2)
      • Pastikan successfully
    • Persiapan untuk DC_LAMA Selesai
  • Persiapan di DC_SEMENTARA :
    • Install Windows 2003 Server Std Edition pada PC/Server sementara (DC_SEMENTARA)
    • Setting DNS di Network Connection – Properties – TCP/IP mengarah ke DNS Server DC_LAMA
    • Tambahkan Role DC_SEMENTARA sebagai DNS Server :
      • Klik menu Start – Administrator Tools – Manage Your Server.
      • Pilih Add Role dan ikuti petunjuk Wizard.
      • Pilih Role sebagai DNS Server dan ikuti petunjuk Wizard sampai selesai.
    • Persiapan DC_SEMENTARA selesai

Proses Migrasi dari DC_LAMA ke DC_BARU

  • Mengubah DC_SEMENTARA menjadi Additional Domain Controller
    • Klik menu Start – Administrative Tools – Manage Your Server
    • Klik menu Add or Remove Role, akan muncul wizard seperti dibawah ini :

    • Klik Next maka akan muncul pilihan seperti dibawah ini :

    • Pilih Custom Configuration dan akan muncul pilihan Role yang akan dijalankan
    • Pilih Domain Controller (Active Directory) dan klik Next
    • Akan muncul Summary Role yang dipilih dan Klik Next

    • Muncul Wizard Active Directory Installation dan klik Next
    • Muncul Operating System Compatibility dan klik Next

    • Pilih Additional Domain Controller for an Existing domain dan klik next

    • Tulis User Name administrator, Password dan Domain DC_LAMA. Klik Next

    • Tulis Domain Name secara lengkap, untuk lebih mudahnya, klik tombol browse dan pilih nama domain yang ada (DC_LAMA) dan klik Next
    • Selanjutnya instalasi akan memproses peletakan folder database dan log. Tentukan pula Shared System Volume. Tidak usah diubah dan cukup klik Next.

    • Tentukan Password untuk proses restore atau demote Active Directory. Boleh berbeda dengan password Administrator. Klik Next untuk melanjutkan

    • Muncul Summary dari proses yang sudah dipilih, klik next untuk menjalankan proses pembuatan role baru
    • Akan muncul proses konfigurasi. Tunggu beberapa saat sampai proses ini selesai.

    • Jika Muncul pesan diatas, berarti proses sudah selesai dan klik Finish dan lakukan Restart
    • Setelah restart akan muncul pemberitahuan bahwa DC_SEMENTARA sudah menjadi Domain Controller
    • Cek dengan membuka menu Active Directory Users and Computers pada Administrative Tools. Jika domain controller sudah muncul, berarti DC_SEMENTARA sudah menjadi Additional Domain Controller
  • Mengubah Domain Controller DC_LAMA ke DC_SEMENTARA
    • Pilih menu Start – Administrative Tools – Active Directory Users and Computers

    • Klik kanan pada Tree – Domain Controller dan pilih menu Operations Master

    • Muncul menu Operations Master. Lakukan perubahan (Change) RID, PDC dan Infrastructure dari DC_LAMA ke DC_SEMENTARA
    • Setelah selesai dan sukses, buka menu Active Directory Domain dan Trusts dan lakukan Operations Master untuk merubah dari DC_LAMA ke DC_SEMENTARA

    • Selanjutanya adalah merubah global catalog (user login ke domain akan diarahkan pada global catalog yang aktif)
      • Langkahnya :
        • Pilih menu Active Directory Sites and Services

        • Buka Tree – DC_SEMENTARA dan pilih NTDS Security

        • Pilih menu Properties
        • Centang Global Catalog dan klik OK
        • Lakukan hal yang sama untuk DC_LAMA, namun global catalog dihilangkan tanda centang
        • Lakukan test dengan melakukan koneksi ke DC_SEMENTARA dari komputer klien. Langkah :
          • Matikan atau cabut kabel network dari DC_LAMA
          • Login ke domain di DC_SEMENTARA dari komputer klien
          • Jika sukses, berarti Domain Controller sudah berhasil dipindah dan DC_LAMA siap didemote
  • Demote DC_LAMA (Untuk membersihkan DC_LAMA dari role sebagai Domain Controller)
    • Klik menu RUN dan ketik DCPROMO enter
    • Muncul wizard dan klik next

    • Jika DC_LAMA bukan Domain terakhir, kosongkan menu This server is the last domain controller in domain. Klik Next

    • Masukkan Password yang kita isi saat membuat domain controller dan klik next

    • Akan ada summary dan klik next untuk memulai proses demote
    • Jika selesai akan muncul tampilan diatas dan klik finish
    • Restart dan DC_LAMA sudah tidak berfungsi sebagai Domain Controller lagi.
  • Cek Fungsi domain controller di DC_SEMENTARA
    • Install DCDIAG_SETUP di DC_SEMENTARA
    • Jalankan dcdiag dari command prompt
      • C:\path aplikasi>DCdiag /test:Knowsofroleholders /v
      • Pastikan Domain Controller baru PASSED TEST
      • Pemindahan domain controller dari DC_LAMA ke DC_SEMENTARA selesai.
  • Memindahkan Domain Controller dari DC_SEMENTARA ke DC_BARU
    • Lakukan format dan install ulang DC_LAMA dan gunakan windows 2003 server standar edition (DC_BARU)
    • Jalankan langkah-langkah untuk merubah Domain Controller dari DC_SEMENTARA ke DC_BARU seperti diatas. ADPREP tidak perlu dijalankan karena pemindahan kali ini dari Windows 2003 ke Windows 2003 (versi yang sama)
    • Lakukan test dengan DCDiag untuk memastikan bahwa Domain Controller baru sudah berhasil dimigrasi
    • Lakukan test koneksi ke DC_BARU
    • Jika sudah selesai dan sukses, DC_BARU sudah siap dioperasikan.

Demikian tulisan sederhana tentang cara melakukan migrasi sistem operasi. Semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Mengubah sistem operasi baku saat boot

Untuk mengubah sistem operasi mana yang digunakan secara default saat komputer starts up, sunting berkas konfigurasi grub.
  1. Buat backup dari berkas konfigurasi, dan kemudian buka dalam editor teks:

    sudo cp /boot/grub/menu.lst /boot/grub/menu.lst_backup
    sudo gedit /boot/grub/menu.lst
  2. Cari baris ini:

    ...
    default 0
    ...
  3. Ganti dengan baris berikut:

    default X
    [Catatan]

    Anda harus mengganti X dengan angka, sesuai dengan urutan sistem operasi mana yang ada dalam berkas konfigurasi. Perhitungan dimulai dari 0. Sebagai contoh, jika Anda ingin default sistem operasi adalah yang ada dari baris pertama, ganti X dengan 0. Jika ingin default sistem operasi adalah yang berada di baris kedua, ganti X dengan 1, dan seterusnya.

  4. Simpan berkas (contoh)

Wednesday, November 14, 2007

Sistem Operasi GNU - Bebas Merdeka!

Apakah proyek GNU itu?

Proyek GNU diluncurkan pada tahun 1984 untuk mengembangkan – sebuah sistem operasi lengkap serupa Unix – yang berbasis perangkat lunak bebas (PLB): yaitu sistem GNU. Varian dari sistem operasi GNU, yang menggunakan kernel Linux, dewasa ini telah digunakan secara meluas. Walaupun sistem ini sering dirujuk sebagai “Linux”, seharusnya lebih tepat jika disebut sistem GNU/Linux.

GNU merupakan singkatan rekursif dari “GNU's Not Unix” (GNU bukan Unix); serta dilafalkan ge-nuu.

Apakah Perangkat Lunak Bebas itu?

Perangkat Lunak Bebas” (Free Software) itu terkait dengan kebebasan, bukan harga. Agar lebih memahami konsep ini, perhatikan kata “bebas” dalam “mimbar bebas” dan bukan dalam “minuman bebas/gratis”

Perangkat Lunak Bebas berhubungan dengan kebebasan para pengguna untuk menjalankan (run), menyalin (copy), mengedarkan (distribute), mempelajari (study), mengubah (change), serta memperbaiki (improve) perangkat lunak. Lebih tepatnya, hal ini merujuk ke empat jenis kebebasan, untuk para pengguna perangkat lunak:

  • Kebebasan untuk menjalankan program, untuk keperluan apa pun (kebebasan 0).
  • Kebebasan untuk mempelajari cara kerja program, serta mengadaptasikan sesuai dengan keperluan (kebebasan 1). Prasyarat kebebasan ini ialah akses terhadap kode sumber (source code) program.
  • Kebebasan untuk mengedarkan perangkat lunak, sehingga dapat membantu yang membutuhkan (kebebasan 2).
  • Kebebasan untuk memperbaiki program, serta mengedarkan perbaikan tersebut kepada masyarakat, sehingga bermanfaat bagi semua (kebebasan 3). Prasyarat kebebasan ini ialah akses terhadap kode sumber program.

Apakah Free Software Foundation itu?

Yayasan Perangkat Lunak Bebas (FSFThe Free Software Foundation) merupakan sponsor utama dari proyek GNU. FSF menerima sedikit sekali sumbangan dana dari kalangan perusahaan atau organisasi donatur lainnya. Kelangsungan FSF sangat tergantung dari bantuan perorangan seperti anda.

Pertimbangkan untuk membantu FSF dengan menjadi anggota asosiasi, atau dengan membeli manual/lainnya atau dengan memberikan sumbangan. Jika bisnis/usaha anda menggunakan Perangkat Lunak Bebas, mohon untuk mempertimbangkan membantu FSF dengan cara menjadi penyumbang tetap atau memesan distribusi istimewa dari perangkat lunak GNU.

Proyek GNU mendukung misi FSF untuk melestarikan, melindungi, serta mempromosikan kebebasan menggunakan, mempelajari, mengubah, dan mengedarkan perangkat lunak komputer, serta mempertahankan hak para pengguna perangkat lunak bebas. Kami mendukung kebebasan berbicara, pers, berserikat di Internet, hak untuk mengunakan perangkat lunak yang dapat melakukan enkripsi untuk komunikasi pribadi, serta hak untuk menulis perangkat lunak, yang terlepas dari monopoli pribadi. Silakan mempelajari lebih lanjut hal ini pada buku Free Software, Free Society.

Sunday, November 11, 2007

Sistim Biometrik di HP anda

Teknologi keamanan Biometrik melalui wajah atau kornea mata memang mungkin sudah kita kenal sejak lama tetapi teknologi ini masih mahal untuk diterapkan di produk-produk umum.

Tetapi OKI Japan baru saja meluncurkan suatu HP yang menggunakan kunci keamanan dengan sistim Biometrik, tepatnya melalui kornea mata anda.

Fungsi keamanan ini untuk mengunci sistim jaringan sehingga tanpa melalui pemindaian mata anda, HP tidak dapat berfungsi atau tersambung ke penyedia jaringan (networks)

Tentu saja selain pengunci jaringan, sistim keamanan biometrik ini dapat mengunci data-data penting anda.

Teknologi ini dapat diterapkan hampir di semua HP selama HP tersebut mempunyai fungsi kamera minimum 1 megapixel.

Menurut pembuatnya, tingkat kesalahan yang dapat terjadi adalah 1 berbanding 100.000 kali pemindaian.

Dengan tingkat kesalahan yang sangat kecil tersebut maka dapat dipastikan bahwa pemindaian ini sangat baik, yang mungkin menjadi masalah, apabila anda sakit mata atau mata anda merah, apakah anda masih bisa melakukan panggilan melalui telpon ini?:-)