Pages

Tuesday, February 28, 2012

Penyakit Sinusitis


2.1.1.         Pengertian
Sinusitis, merupakan salah satu penyakit atau kelainan pada sinus paranasal yang akhir-akhir ini semakin meningkat angka kejadiannya. Dampak yang ditimbulkan oleh penyakit ini bervariasi, mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. Betapapun ringannya dampak yang ditimbulkan, penyakit ini selalu menyebabkan penurunan kualitas hidup penderitanya. Di sekitar rongga hidung terdapat empat sinus yaitu sinus maksilaris ( terletak di pipi) , sinus etmoidalis ( kedua mata) , sinus frontalis (terletak di dahi) dan sinus sfenoidalis ( terletak di belakang dahi).
2.1.2.         Penyebab
Sinus paranasal salah satu fungsinya adalah menghasilkan lendir yang dialirkan ke dalam hidung, untuk selanjutnya dialirkan ke belakang, ke arah tenggorokan untuk ditelan ke saluran pencernaan. Semua keadaan yang mengakibatkan tersumbatnya aliran lendir dari sinus ke rongga hidung akan menyebabkan terjadinya sinusitis.
Secara garis besar penyebab sinusitis ada 2 macam, yaitu faktor lokal dan faktor sistemik.
a.       Faktor  lokal adalah semua kelainan pada hidung yang dapat mengakibatkan terjadinya sumbatan; antara lain infeksi, alergi, kelainan anatomi, tumor, benda asing, ….....

iritasi polutan dan gangguan pada mukosilia (rambut halus pada selaput lendir).
b.       Faktor sistemik adalah keadaan di luar hidung yang dapat menyebabkan sinusitis; antara lain gangguan daya tahan tubuh (diabetes, AIDS), penggunaan obat-obat yang dapat mengakibatkan sumbatan hidung.

2.1.3.         Diagnosis
Setiap orang dapat melakukan diagnosis pada dirinya sendiri apakah terkena sinusitis atau tidak. Untuk memudahkan diagnosis sinusitis dapat berpatokan pada The Task Force on Rhinosinusitis of The American Assosiation of Otolaryngology Head and Neck Surgery, dengan menggunakan gejala mayor dan minor.

Tabel 2.1 Tabel gejala mayor dan minor
GEJALA MAYOR
GEJALA MINOR
-   Nyeri / berat / tertekan pada wajah
-   Nyeri pada kepala
-   Hidung buntu
-   Napas berbau
-   Lendir / ingus kekuningan / kehijauan
-   Nyeri pada gigi
-   Gangguan pada indra penciuman
-   Batuk
-   Deman (suhu tubuh meningkat)
-   Nyeri / berat / tertekan pada telinga
Sangkaan sinusitis terjadi apabila terdapat :
-           minimal 2 gejala mayor atau
-          1 gejala mayor disertai dengan minimal 2 gejala minor
Apabila seorang penderita merasa dirinya memenuhi kriteria diagnosis seperti yang tersebut di atas, maka yang bersangkutan perlu segera memeriksakan dirinya ke dokter spesialis THT untuk medapatkan penanganan lebih lanjut, agar dapat dilakukan tindakan pencegah komplikasi akibat penyakit ini.

Diagnosis pasti sinusitis ditegakkan dengan pemeriksaan penunjang antara lain foto Rontgen, CT Scan, Endoskopi, biakan dan uji kepekaan kuman. Kesemuanya itu tergantung pada kondisi penderita dan fasilitas pemeriksaan yang tersedia.
Sinusitis dibagi menjadi:
1.          Akut (berlangsung kurang dari 4 minggu),
Dari anamnesis biasanya didahului oleh infeksi saluran pernapasan, berupa pilek dan batuk yang lama, lebih dari 7 hari.
Gejala subjektif terbagi atas gejala sistemik, yaitu demam dan rasa lesu, serta gejala lokal, yaitu hidung tersumba, ingus kental yang kadang berbau, sakit kepala yang lebih berat pada pagi hari, nyeri di daerah sinus yag terkena, serta kadang nyeri alih ke tempat lain. Pada sinusitis maksila, nyeri terasa di bawah kelopak mata dan kadang menyebar ke alvelolus, hingga terasa di gigi. Nyeri alih dirasakan di dahi dan depan telinga. Pada sinusitis etmoid, nyeri di pangkal hidung dan kantus medius, kadang-kadang nyeri di bola mata atau belakangnya, terutama bila mata digerakkan. Nyeri alis di pelipis.
2.          Sub akut (berlangsung antara 4 – 12 minggu)
Sama dengan sinusitis akut, hanya tanda-tanda radang akutnya sudah reda.
3.          Kronik (berlangsung lebih dari 12 minggu)
Gejala subyektif bervariasi dari ringan sampai berat, seperti :
a.       Gejala hidung dan nasofaring, berupa sekret di hidung dan nasofaring.
b.       Gejala faring, berupa rasa tidak nyaman di tenggorokan.
c.        Gejala telinga, berupa gangguan pendengaran akibat sumbatan tuba Eutachius.
d.       Nyeri kepala, biasanya pada pagi hari dan berkurang di siang hari.
e.        Gejala mata, akibat penjalaran infeksi melalui duktus nasolakrimalis.
f.        Gejala saluran napas, berupa batuk dan kadang komplikasi di paru.

g.        Gejala saluran cerna, dapat terjadi gastroenteritis akibat mukopus yang tertelan.
Seperti halnya penyakit-penyakit yang lain, sinusitis juga dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi sinusitis di antaranya:
a.       Otak (infeksi pada otak atau timbunan nanah pada otak)
b.       Mata (infeksi pada jaringan di sekitar bola mata, infeksi bola mata, pecahnya bola mata)
c.        Infeksi tulang sekitar sinus (dapat terjadi kebocoran nanah keluar dari wajah, perubahan bentuk wajah/menonjol/membengkak)
d.       Radang tenggorok yang sering kambuh
e.        Radang amandel
f.        Radang pita suara (sering batuk atau serak)
g.        Sesak napas atau asma
h.       Gangguan pencernaan (sering sakit perut, mual, muntah, diare)

2.1.4.         Penanganan.
Sinusitis Akut dapat sembuh spontan atau dapat sembuh hanya dengan pemberian obat. Sinusitis Sub Akut perlu dilakukan operasi jika penderita sakit berat atau telah terjadi komplikasi atau terjadi akibat kelainan anatomi.
Sinusitis kronik perlu dilakukan operasi di samping dengan pemberian obat. Prinsip penanganan sinusitis adalah di samping penanganan terhadap sinusitisnya juga harus dilakukan penanganan terhadap penyebabnya.
Cara operasi paling mutakhir terhadap sinusitis adalah dengan metode FESS (Functional Endoscopic Sinus Surgery) atau BSEF (Bedah Sinus Endoskopik Fungsional). Operasi ini menggunakan peralatan canggih (yang kebetulan sudah dimiliki RS Panti Wilasa Dr Cipto), di mana operasi dapat dilakukan secara terarah dan trauma yang ditimbulkan dapat ditekan seminimal mungkin. Tetapi sayangnya tidak semua rumah sakit mempunyai peralatan ini, karena di samping harga


alat tersebut relative  mahal juga tidak semua dokter THT dapat melakukan tindakan operasi tersebut.

No comments :