Sistem pakar (Expert System) adalah program berbasis
pengetahuan yang menyediakan solusi-solusi dengan kualitas pakar untuk problema
- problema dalam suatu domain yang spesifik. Pengetahuan dalam sebuah sistem
pakar diambil dari mereka yang pakar (expert)
dalam domain tersebut. Dan sistem pakar berusaha menirukan metodologi dan
kinerjanya (performance). Seperti
manusia yang terlatih, sistem pakar cenderung merupakan spesialis yang
memfokuskan dirinya padasejumlah problema dengan jangkauan yang sempit. Seperti
manusia juga, pengetahuannya bersifat teoritis dan praktis yang
telahdisempurnakan lewat pengalaman dalam domain tersebut.
Sistem pakar
telah dibuat untuk memecahkan problema problema dalam berbagai bidang, antara
lain : matematika, teknik, kedokteran, kimia, ilmu komputer, bisnis, hukum,
pendidikan, sampai sistem pertahanan keamanan suatu negara. Walaupun sistem
pakar sebagai sistem computer yang dalam berbagai hal bekerjanya jauh lebih
baik dari manusia atau ahli, tetapi kita tidak bisa menghilangkan begitu saja
faktor manusia dan digantikan oleh sistem komputer, karena padabanyak situasi
keahlian manusia tetap dibutuhkan, sebab kemampuan komputer terbatas.
2.3.1.
Ciri-Ciri Sistem Pakar
Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai
berikut :
·
Memiliki
informasi yang handal.
·
Mudah
dimodifikasi.
·
Dapat
digunakan dalam berbagai jenis komputer.
Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi
2.3.2.
Keuntungan Sistem Pakar
Secara garis besar, banyak manfaat yang
dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :
1.
Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan
pekerjaan para ahli.
2.
Bisa melakukan proses secara berulang
secara otomatis.
3.
Menyimpan pengetahuan dan keahlian para
pakar.
4.
Meningkatkan output dan produktivitas.
5.
Meningkatkan kualitas.
6.
Mampu mengambil dan melestarikan
keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).
7.
Mampu beroperasi dalam lingkungan yang
berbahaya.
8.
Memiliki kemampuan untuk mengakses
pengetahuan.
9.
Memiliki reabilitas.
10.
Meningkatkan kapabilitas sistem
komputer.
11.
Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan
informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.
12.
Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
13.
Meningkatkan kapabilitas dalam
penyelesaian masalah.
14.
Menghemat waktu dalam pengambilan
keputusan.
2.3.3.
Kelemahan Sistem Pakar
Di samping memiliki beberapa keuntungan,
sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
1.
Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja
erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.
2.
Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.
2.3.4.
Alasan Pengembangan Sistem Pakar
Sistem pakar sendiri dikembangkan lebih
lanjut dengan alasan :
·
Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu
dan di berbagai lokasi.
·
Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas
rutin yang membutuhkan seorang pakar.
·
Seorang pakar akan pensiun atau pergi.
·
Kepakaran dibutuhkan juga pada
lingkungan yang tidak bersahabat.
2.3.5.
Modul Penyusun Sistem Pakar
Menurut Staugaard (1987) suatu sistem
pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu :
1.
Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode)
Sistem berada pada modul ini, pada saat
ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuanpengetahuan
yang akan digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan
knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara
suatu sistem pakar dengan pakarnya.
2.
Modul Konsultasi (Consultation Mode)
Pada saat sistem berada pada posisi
memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh user, system pakar
berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem
dengan menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan oleh sistem.
3.
Modul Penjelasan (Explanation Mode)
Modul ini menjelaskan proses pengambilan
keputusan olehsistem (bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh).
No comments :
Post a Comment