Lumba-lumba "Pengemis" Ditemukan Mati
Hewan itu punya kebiasaan unik, mendekati kapal untuk minta makanan.
VIVAnews - Seekor lumba-lumba ini punya julukan unik,
"pengemis". Mamalia laut yang cerdas dan lucu itu punya kebiasaan
mendekati kapal untuk meminta makanan dari manusia. Pola makannya yang
buruk diduga jadi penyebab usianya yang pendek.
Si "pengemis"
ditemukan mati mengambang di perairan dekat Jembatan Albee Road, di
Intracoastal Waterway Sarasota, Florida, AS pada Jumat 21 September
2012. Tubuhnya yang membusuk membuat para ahli sulit menyimpulkan
penyebab kematiannya. Namun, benda-benda aneh ditemukan di saluran
pencernaannya, ada kail pancing, bagian keras kepala cumi, dan bulu babi
yang mengarah pada dugaan manusia berkontribusi pada kematiannya.
Menurut
Mote Marine Laboratory, selama 20 tahun terakhir lumba-lumba "pengemis"
ini berkeliaran di lokasi di mana ia ditemukan mati. Ia terkenal karena
kebiasaannya mendekati kapal untuk minta makanan.
Dalam
observasi selama 100 jam pengamatan dalam beberapa bulan di tahun 2001,
para peneliti dari Sarasota Dolphin Research Program mengamati Si
"pengemis" berinteraksi dengan manusia 3.600 kali. Selama itu,
orang-orang memberi makan hewan itu 169 kali, dengan 520 jenis makanan,
termasuk bir dan hot dog. Dalam 121 kasus, para penumpang kapal mencoba
mengelus lumba-lumba itu, sembilan di antaranya berakhir dengan gigitan.
Selama
bertahun-tahun, lumba-lumba itu tampil dalam poster imbauan, bahwa
memberi makan mahluk laut adalah ilegal. Si "pengemis" juga beberapa
kali berisiko tertabrak kapal karena kebiasaannya itu, dan lumba-lumba
lain yang mengawasinya berisiko meniru polahnya itu.
Patroli
laut Sarasota County membawa bangkai lumba-lumba itu ke Mote Marine
Laboratory untuk dilakukan nekropsi (otopsi hewan). Para ilmuwan
menemukan, Si "pengemis" pernah tertabrak kapal sebelumnya, ada bekas
luka di sirip dan tubuhnya, serta beberapa tulang rusuk dan tulang
belakang patah.
Si "pengemis" juga tidak makan sebelum mati.
Untuk diketahui perut lumba-lumba terbagi menjadi tiga kompartemen.
Dalam kompartemen pertamanya, ada tiga kail pancing dan fragmen tali
pancing. Dalam kompartemen ketiga ada sisa kepala cumi, yang diduga
diumpan manusia serta beberapa bulu babi. Lumba-lumba itu juga mengalami
dehidrasi karena pola makannya yang tak sehat.
"Kami tak bisa
mengatakan, luka-luka dalam tubuh si 'pengemis" adalah penyebab
kematiannya," kata Gretchen Lovewell, pemimpin investigasi di Mote.
"Namun, temuan kami mengindikasikan, kesehatannya buruk dalam waktu
lama, interaksinya dengan manusia berakibat buruk."
Juga
mengindikasikan, si "pengemis" lebih banyak meminta makanan dari manusia
ketimbang mencari makan sendiri. Sumber: LiveScience
No comments :
Post a Comment