TEMPO.CO, Singapura
-- Sebagai negara yang lebih muda ketimbang Indonesia, Singapura
mengalami kemajuan pesat. Banyak inovasi yang dilakukan pemerintah
Singapura untuk menata kehidupan penduduknya. Ketika bertandang ke
Negeri Singa itu, Tempo sempat berbincang dengan seorang pemandu wisata,
Jean. Dan ia berseloroh soal lima hal yang cuma ada di Singapura.
1. ERP
ERP adalah sistem jalan berbayar bagi kendaraan yang melintasinya.
Secara sistem, ERP tak berbeda jauh dengan jalan tol di Indonesia. Namun
ERP tak memiliki loket penarik tarif dari pengemudi. Pemerintah
Singapura memiliki alat yang menarik langsung uang pengemudi dari
rekening mereka. Dan perangkat itu tersebar di muka jalan yang banyak
dilalui kendaraan.
"ERP bukan electronic road pricing, tapi everyday robe people. Karena
tarifnya sungguh mahal," kata Jean, Jumat, 21 September 2012.
2. Sudut berbicara atau speak corner
Sama seperti Indonesia yang mengusung asas demokrasi, pemerintah
Singapura mengizinkan masyarakatnya untuk mengemukakan pendapat di muka
umum. Tapi mereka tak boleh berunjuk rasa di sembarang tempat. Untuk
itu, pemerintah Singapura menyediakan speak corner atau pojok berbicara.
Untuk mengeluarkan uneg-unegnya di muka umum, demonstran harus
mendaftar dulu ke instansi pemerintah.
"Tapi tak ada juga yang berbicara di sana karena setiap orang sibuk.
Dan tidak ada yang mendengarkan karena mereka malas berpanas-panasan,"
kata Jean.
3. Kincir raksasa
Flyer, sebuah kincir raksasa yang berada di selatan Singapura.
Tepatnya dekat dengan Marina Bay. Kata Jean, tiap penumpang Flyer bisa
melihat seluruh Singapura dari atas, dan sebagian Pulau Sumatera. Dan
untuk itu, diperlukan waktu 30 menit setiap satu putaran. "Kincir ini
pun lebih besar daripada yang ada di London," ujar Jean.
4. Mobil akhir pekan
Guna menekan jumlah kendaraan di jalanan, pemerintah Singapura
menerapkan dua sistem kendaraan pribadi: mobil hari kerja dan mobil
akhir pekan. Secara umum, tak ada yang beda dengan dua kendaraan roda
empat itu. Pelat nomornya saja tidak sama. Mobil akhir pekan berpelat
merah dan mobil hari kerja berpelat hitam.
Kata Jean, mobil akhir pekan hanya bisa dipakai pada Sabtu, Ahad,
hari libur nasional, dan setiap hari di atas pukul 19.00. Sedangkan
mobil hari kerja bisa dipakai kapan pun. "Mobil akhir pekan boleh
dipakai di jam kerja, tapi harus izin dulu dan akan ditarik bayaran
tinggi," ujarnya.
5. Rumah kuli
Di kawasan China Town, kata Jean, terdapat rumah kuli atau coolie
house. Bangunan itu berlantai tiga dengan luas ruangan sekitar 60 meter
persegi. Dinamakan rumah kuli karena di zaman dulu memang digunakan
sebagai tempat tinggal pekerja bangunan asal Cina.
"Satu ruangan bisa dihuni 223 kuli, tanpa sekat kamar dan toilet.
Tapi sekarang bangunan itu sudah berubah jadi restoran," kata dia.
CORNILA DESYANA
No comments :
Post a Comment