Dengan kondisi spesifikasi komputer saya yang minimum untuk menjalankan aplikasi Google Earth, saya masih bisa menikmati layanan ini. Tentunya yang pertama dicari adalah rumah saya sendiri, saudara, teman dan tempat-tempat tertentu di kota Bandung. Memang hasilnya belum bisa lebih detil, tidak ada penampakan gedung secara tiga dimensi seperti jika kita melihat kota-kota di Amerika dengan pandangan mata burung, bahkan dengan tingkat zoom yang lebih dekat.
Google Earth untuk Linux disediakan dalam bentuk binary yang siap jadi, tinggal diekstrak secara auto-run. Kemarin saya meng-install-nya di homedir, hari ini ternyata sudah ada portage-nya untuk Gentoo Linux. Jadi saya pindahkan ke /usr/portage/distfiles
dan kemudian menjalankan emerge googleearth
supaya aplikasi terinstall ke dalam wide system (Gentoo meng-install-nya di /opt/googleearth
).
Seperti yang dialami Eko dengan spesifikasi komputer sesuai rekomendasi Google, aplikasi Google Earth di Linux mengalami crashed berkali-kali. Beberapa kali saya juga mengalami hal tersebut, namun hari ini seperti stabil dengan sendirinya.
Saya coba simulasikan pandangan mata burung ke gedung Sate sesuai dengan sudut foto udara Bandung tempo dulu. Hasilnya seperti peta satelit datar yang dilihat secara perspektif, tidak ada elevasi bangunan, tidak ada bangunan tampak bertiga dimensi.
No comments :
Post a Comment